Sabtu, 06 September 2008

SUKSES ANDA ADA DI TANGAN ANDA SENDIRI

SUKSES ANDA ADA DI TANGAN ANDA SENDIRI

(Sebuah Panduan dan Pendekatan Kritik Mahasiswa dalam Menggapai Cita-cita)

By

Muhammad Daud

Forester ‘03

Bangun,.. Jatuh,.. Bangun…

Jatuh, jatuh……….

Ah, …. Bangunlah

Siapa yang Setia pada Dirimu

Kalau Bukan Dirimu Sendiri?

Bangunlah…, Lihat Tantangan di Depanmu

Tataplah Dia, Senyumlah…

Katakanlah: “Aku menyongsongmu”

Sudah semestinya mahasiswa ingin sukses dalam hidupnya. Tetapi mahasiswa yang tidak mau bersungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya dengan harapan bahwa tanpa susah payah cita-cita dapat diraihnya. Ini tidak mungkin. Sukses tidak akan jatuh dengan sendirinya di pangkuan Anda, tetapi Anda harus berusaha dan berusaha terus-menerus.

Perlu diketahui, orang-orang ang mencapai sukses dalam hidupnya biasanya mempunyai kepercayaan yang sangat tinggi pada kemampuan diri sendiri. Kepercayaan yang tak terbatas selalu bersamaan dengan keberhasilan, itulah rahasianya. Anda sebagai mahasiswa mendapat julukan “harapan bangsa” atau “bunga bangsa” yang mestinya perlu ditambah dengan “harapan orang tua” dan “harapan diri sendiri”. Tetapi ada mahasiswa yang sama sekali tidak bercita-cita, dan tidak mampu membuktikan julukan-julukan itu, bahkan dirusak dan dinodainya. Memang sukses dan kegagalan ada di tangan anda sendiri, seperti juga kebahagiaan atau penderitaan, juga tergantung pada Anda sendiri. Sebab sikap jiwa Anda terhadap sesuatu sebagian besar ditentukan oleh Anda sendiri, demikian juga pengaruhnya terhadap diri Anda sendiri. Dan perlu diingat, Anda harus selalu melihat ke depan dan mencintai tugas-tugas Anda tanpa merasa dipaksa orang. Itulah hal-hal yang hendaknya menjadi dasar pedoman hidup Anda kalau Anda ingin sukses.

Kita sering membicarakan soal nasib. Sepertinya hal tersbut asing atau di luar kemampuan kita. Padahal, tiap orang sebetulnya bisa menentukan nasibnya sendiri, yaitu dengan macam-macam gagasan yang menguasai hidupnya. Juga Anda sebagai mahasiswa bisa menentukan nasibnya sendiri, sebab Anda sendiri yang pegang dan mengemudikan gagasan-gagasan Anda, dan dengan mengemudikan itu anda bisa menentukan nasib Anda sendiri.sebaliknya, Anda juga bisa membiarkan diri Anda hanyut ditelan arus gagasan-gagasan yang negatif dan ragu-ragu sehingga Andalah yang ditentukan oleh nasib. Misalnya mahasiswa yang lari ke narkoba. Gagasan tidak hanya langsung menentukan keadaan hidup Anda, tetapi juga mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain. Semua orang tanpa sadar dipengaruhi oleh pikirannya sendiri. Pikiran yang berisi simpati, kegembiraan, kerelaan, pendek kata semua pikiran yang berjiwa kasih sayang akan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain. Sebaliknya hal-hal yang dapat membangkitkan perasaan yang negatif terhadap diri anda seperti pikiran yang berisi permusuhan, kebencian, dendam, iri hati dan sebagainya akan terasa oleh pihak lain dan memberikan pengaruh yang merugikan, baik bagi Anda ataupun bagi orang lain yang mungkin menimbulkan pikiran dan perasaan senada sehingga mematikan hubungan persahabatan. Siapa yang ingin banyak teman harus lebih dahulu jadi teman, berarti harus selalu memancarkan pikiran-pikiran yang positif dan penuh dan kasih sayang.

Kita kerapkali mendengar kata-kata sebagai berikut: Memang nasib sedang sial”Saya tidak lulus ujian, saya dapat E lagi”, Nasibku memang sial, sudah berkali-kali saya melamar pekerjaan tetapi selalu gagal. Atau: Memang nasib jelek, saya tidak mau urusan dengan gadis-gadis lagi. Pertama kali punya pacar sudah lari ke orang lain. Kalau mendengar kata-kata seperti itu Anda menyalahkan nasib atas kegagalan Anda dalam menepuh ujian, melamar pekerjaan dan dalam soal cinta. Anda lupa bahwa Anda juga masih bisa menggunakan akal Anda. Mungkin saja waktu Anda akan menempuh ujian kurang persiapan. Anda tidak memperhitungkan sola waktu. Semalam sebelum ujian Anda baru mulai belajar sampai jauh malam, akibatnya pada saat ujian pikiran Anda malah lelah sehingga Anda gagal ujian. Jauh sebelum ujian seharusnya Anda sudah menyiapkan diri sehingga tidak seperti dikejar-kejar waktu. Kalau Anda berkali-kali tidak behasil mendapatkan pekerjaan, Anda jangan putus asa. Pergunakanlah akal Anda. Cobala cari pekerjaan yang lain. Kalau hanya satu macam pekerjaan yang Anda kehendaki, dan maunya Anda langsung mendapat pekerjaan bagus di kota yang besar, kemungkinan Anda akan selalu gagal. Pada permulaan Anda tidak bisa terlalu banyak tuntutan, apalagi Anda sama sekali belum punya pengalaman kerja. Cinta pertama belum tentu nanti bisa bertahan sampai jadi suami-istri. Sebetulnya itu wajar dalam dunia percintaan. Jadi, tidak perlu tidak mau lagi berurusan dengan urusan cinta. Sekali gagal tidak berarti selamanya gagal. Malah, ada baiknya, Anda berorientasi dulu supaya Anda benar-benar siap dan matang untuk memikirkan soal cinta secara serius

Tidak ada komentar: