Senin, 19 Desember 2011

Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Perkebunan Sagu (Metroxylon sago Rottb.)


Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Perkebunan Sagu (Metroxylon sago Rottb.)
Sukma S Kusumah1) ,Ruslan2), M Daud3), Ika Wahyuni 1),Teguh Darmawan1), Yusup Amin1),  Muh. Y Massijaya4), Bambang Subiyanto5)
1)UPT BPP Biomaterial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong Science Centre
Jl. Raya Bogor KM 46, Cibinong 16911, Indonesia
2) Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, Makasar
3)Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanudin, Makasar
4) Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
5) Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta
Corresponding author: email sukma.surya@biomaterial.lipi.go.id (Sukma S Kusumah)
Abstrak
Perhatian akan limbah perkebunan sebagai alternatif bahan baku pembuatan papan komposit terus meningkat, salah satunya limbah perkebunan sagu. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan pelepah sagu sebagai bahan baku papan komposit dengan menentukan jenis perekat dan kadar perekat optimum dalam pembuatan papan komposit. Papan komposit berkerapatan sedang telah dibuat dari zephyr pelepah sagu untuk dianalisis pengaruh jenis perekat dan kadar perekat terhadap karakteristik papan komposit. Papan dibuat dengan menggunakan perekat poliuretan (PU) dan penol formaldehida (PF) dengan kadar perekat sebagai berikut: 10%, 12%, dan 14%.  Sifat fisis dan mekanis papan diuji menggunakan standar JIS A 5908 2003. Berdasarkan hasil penelitian, papan komposit dengan perekat PU pada kadar perekat 14% memiliki sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan papan komposit lainnya.  Oleh karena itu, papan komposit terbaik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel.
Kata Kunci : Sagu, zephyr, Poliuretan, Penol formaldehida, kadar perekat.

Selasa, 29 November 2011

BIOETHANOL PRODUCTION FROM SEVERAL TROPICAL WOOD SPECIES USING SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION AND FERMENTATION PROCESSES


BIOETHANOL PRODUCTION FROM SEVERAL TROPICAL WOOD SPECIES USING SIMULTANEOUS SACCHARIFICATION AND FERMENTATION PROCESSES

Muhammad Daud1, Wasrin Syafii2, Khaswar Syamsu3

1Faculty of Forestry, Hasanuddin University
2Faculty of Forestry, IPB
3Agricultural Industry Technology Department, IPB

ABSTRACT


The study was conducted to determine the best method to hydrolyse (saccharification) and fermentation in bioethanol production using simultaneous saccharification and fermentation processes. Three  different tropical wood species namely gmelina wood (Gmelina sp.), pine wood (Pinus merkusii) and oil palm (Elaeis guineensis Jacq.)  were  pretreated using kraft process and then were produced to bioethanol using simultaneous saccharification and fermentation (SSF) processes. Pulp were produced from kraft process were analize to determine their chemical properties before treatments. SSF runs were performed in 500 ml fermentors using a  total slurry 200 ml. The substrate and nutrient media were autoclaved (121 oC and 20 minutes). The samples diluted to 2,5% (w/v) of total slurry was used as substrate. The enzyme preparation used commercial cellulase enzyme. The amount of cellulase added were 8% and 4% (w/w) dry mass of samples. All SSF processes were inoculated with 10% (v/v) yeast Saccharomyces cereviciae (1.5 x 109 CFU/cc). The SSF experiments were run for 96 hours, and the data were investigated periodically every 24 hours. The results showed total of sugar and reducing sugar tended to decrease with time of inoculation whereas ethanol concentration increase significantly. The growth of yeast Saccharomyces cereviciae tended to incease in initial inoculation and decrease by the end of inoculation. The best method to hydrolyse (saccharification) and fermentation on SSF processes for all tropical wood species were using cellulase 8% of dry mass (DM) and 10% (v/v) of Saccharomyces cereviciae which produced highest bioethanol concentration gmelina, pine and oil palm were 0.98%; 0.57% and 0.51% respectively and produced yields 11.21%, 5.85% and 3.20%, respectively.

Key words:  Bioethanol, simultaneous saccharification and fermentation, tropical wood  species, cellulase, Saccharomyces cereviciae

Senin, 17 Oktober 2011

SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU PINGSAN (Teysmanniodendron sp.) UNTUK TIANG RUMAH TRADISIONAL SUKU BAJO


SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU PINGSAN (Teysmanniodendron sp.) UNTUK TIANG RUMAH TRADISIONAL SUKU BAJO

Muhammad Daud1, Muhammad Junus2, Ruslan2,Sukma Surya Kusuma3
1                   Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
2                   Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
3                   UPT Balai Litbang Biomaterial - LIPI

Rumah suku Bajo di Sulawesi Tengah khususnya di desa Kabalutan yang berbentuk rumah panggung sebagian besar menggunakan pondasi kayu. Kayu tiang pancang yang digunakan pada rumah suku Bajo adalah kayu pingsan (Teysmanniodendron sp.). Berdasarkan observasi lapangan kayu pingsan memiliki karakteristik keras dan kuat serta dapat berdiri tegak untuk pemancangan dan mudah diperoleh di pulau sekitar pulau Tojo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis kayu pingsan dalam mendukung pengembangan rumah tradisional suku Bajo. Pengambilan sampel dilakukan di Desa Kabalutan Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-una, Propinsi Sulawesi Tengah. Sampel kayu pingsan dipotong menjadi ukuran 2 cm (l) x 2 cm (r) x 2 cm (t) untuk mengetahui sifat fisisnya yang meliputi berat jenis, kerapatan, pengembangan dan penyusutan pada ketiga bidang anistropiknya (longitudinal, radial dan tangensial). Untuk pengujian sifat mekanis sampel dibuat dengan ukuran 25 cm (l) x 2 cm (r) x 2 cm (t). pengujian sifat mekanis dilakukan berdasarkan standar ASTM D 143 yang meliputi keteguhan patah (Modulus of Rupture (MOR) dan keteguhan lentur (Modulus of Elastisitas (MOE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu pingsan memiliki kerapatan kering udara dan kering tanur berturut-turut 1,10, dan 1,07 g/cm3, berat kering udara dan kering tanur berturut-turut 0,96 dan 1,07; penyusutan dari dari kering udara ke kering tanur ke kering tanur pada arah longitudinal, radial dan tangensial berturut-turut 0,16; 3,46 dan 5,02 %; pengembangan dari dari kering tanur ke kadar air basah pada arah longitudinal, radial dan tangensial berturut-turut 0,27; 5,14 dan 8,03%. Keteguhan patah (Modulus of Rupture (MOR) yang diperoleh sekitar 1157,85  kgf/cm2 sedangkan keteguhan lentur (Modulus of Rupture (MOE) yang diperoleh sekitar 114390 kgf/cm2.

Kata Kunci:sifat fisis, sifat mekanis, kayu pingsan, Teysmanniodendron sp., Desa Kabalutan



Selasa, 27 September 2011

OPTIMALISASI PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA PRODUKSI BIOETANOL BEBERAPA JENIS KAYU TROPIS


OPTIMALISASI PERLAKUAN PENDAHULUAN PADA PRODUKSI BIOETANOL BEBERAPA JENIS KAYU TROPIS

(Optimazion of Pretreatment in Bioethanol Production from Several Wood Species)

Muhammad Daud1, Wasrin Syafii1, Khaswar Syamsu2

1Departemen Hasil Hutan, IPB
2Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB

ABSTRAK

This study aims to determine the best pretreatment to produce bioethanol from several wood species. Three  different tropical wood species namely sengon wood (Paraserianthes falcataria), gmelina wood (Gmelina sp.) and pinus wood (Pinus merkusii) were  milled to determine their chemical properties before treatments. The study was conducted to determine the best pretreatment to produce the highest yield of pulp and low of kappa number and lignin content for bioethanol production. The treatments were conducted under three kinds of alkalinity (active alkali) namely 16%, 18% and 20% and also two kinds of sulfidity namely 20% and 25% using kraft process. The results showed that the species of tropical wood have chemical properties differences each other significantly. The best pretreatment (alkalinity and sulfidity) for sengon, gmelina, and pinus were 18% and 25%, 20% and 25%, as wel as 18% and 25% which produced yields of pulp and lignin content were 51,65 % and 2,23; 60,84 and 2,07 as well as 61,04% and 3,21%, respectively.

Key words:  Bioethanol, pretreatments, tropical wood  species, pulp


Selasa, 12 Juli 2011

What is Has We Done?

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Muhammad Daud, S.Hut., M.Si.

Tempat dan Tanggal lahir : Bisang, 29 November 1985

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status : Belum Menikah

Alamat Makassar : Jl Sultan Alauddin Lr.6B No. 13A, RT 002 RW 003, Kel. Pa’baeng-baeng, Kec. Tamalate, Kota Makassar 90223

No. Telepon : 085255967489

Email : daud_forest@yahoo.com

Website : www.daudforesterunhas.blogspot.com

www.makassarrabbitry.blogspot.com

Riwayat Pendidikan :

a. Pendidikan Formal:

1. 1991-1997 : SD Negeri 40 Lewaja, Enrekang, Sulawesi Selatan

2. 1997-2000 : SLTPN 1 Enrekang, Enrekang, Sulawesi Selatan

3. 2000-2003 : SMUN 1 Enrekang, Enrekang, Sulawesi Selatan

4. 2003-2007 : S1, Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar

Sulawesi Selatan.

5. 2008-2010 : S2, Magister Sains, Program Studi Ilmu Pengetahuan

Kehutanan, Mayor Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan,

Sekolah Pascasarjan IPB Bogor, Bogor, Jawa Barat.

b. Pendidikan Non Formal

1. 2007 : Kursus Bahasa Inggris di MEPS (Maeko English Private School),

Makassar.

Pelatihan

1. 2008 : Training English for Guide. Pioneer English Meeting Club

(PEMC). Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

2. 2008 : Training for TOEFL Test. Al Markaz for Khudi Enlightening

Studies (MAKES), Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

3. 2008 : Pelatihan Dasar Geographyc Information System (GIS),

Laboratorium Perencanaan dan Sistem Informasi Kehutanan,

Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

4. 2008 : Pelatihan Geographyc Information System (GIS), Lembaga

Swadaya Masyarakat, Rimba Lestari Indonesia.

5. 2009 : Pelatihan GC (Gas Chromatography), Departemen Hasil Hutan,

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

6. 2010 : Pelatihan Pemetaan, Kerjasama Badan Koordinasi Survey dan

Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Rimbawan Pecinta Alam (RIMPALA) IPB dan Tree Climber Organization, Bogor

7. 2010 : Pelatihan GLP (Good Laboratory Practices), Departemen

Teknologi Industri Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.

8. 2011 :Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Auditor Verifikasi Legalitas

Kayu (VLK), oleh Lembaga Ekolabel Indonesia, Multistakeholder

Forestry Program (MFP) Balai Diklat Kehutanan, Makassar

Seminar Nasional

1. 2003 : Seminar Lingkungan Hidup “Pengelolaan Sumber Daya Hutan

dan Otonomi Daerah, 03 September 2003, Fakultas Pertanian dan

Kehutanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

2. 2004 : Seminar Nasional Hari Bumi “Sinergisitas Pengelolaan Wilayah

Hulu dan Hilir DAS Jeneberang Dalam Upaya Mengoptimalkan

Manfaat Ekonomi dan Fungsi Ekologis Bagi Masyarakat” Sylva

Indonesia (p.c) Universitas Hasanuddin, Fakultas Pertanian dan

Kehutanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3. 2004 : Seminar Bedah Buku “La Tahzan (Jangan Bersedih). LDF

Mushallah Al Afiah-Kerohanian Islam BEM Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Hasanuddin, 6 Maret 2004, Makassar.

4. 2007 : Seminar “Madrasah Ruhaniah”. Ikatan Jamaah Ahlubait (IJABI),

Sulawesi Selatan-Center for Middle Eastern Studies, Universitas

Hasanuddin.

5. 2008 : Seminar Hasil Hibah Penelitian dan Hibah Pengajaran, Program

A3, Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor.

6. 2009 : Penyaji dalam Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu

Indonesia (MAPEKI) XII” Rasionalisasi Pemanfaatan Kayu dan

Produk Hutan Lainnya Dalam Pembangunan Guna Mendukung

Upaya Mitigasi dan Adaptasi Terhadap Pemanasan Global”

Bandung, 23-25 Juli 2009.

7. 2009 : Simposium Forum Teknologi Hasil Hutan. “Peningkatan Peran

FTHH dalam Penelitian dan Pengembangan IPTEK untuk

Menunjang Revitalisasi Industri Hasil Hutan Indonesia. 30-31

Oktober 2009. Hotel Brajamustika-Bogor.

Seminar Internasional

1. 2009 : Humanosphere Science School, “In Search of Sustainable

Humanosphere in Asian and Africa”, Organized by Research and

Development Unit For Biomaterials-LIPI-Research Institute for

Suistainable Humanosphere (RISH)-Center of South East Asian

Studies (CSEAS)-Global-COE Program, Kyoto University.

2. 2009 : International Studium Generale, “Energy Trends and Possibility

of Bio-Energy from Tropical Timber in Indonesia”, Organized by

Kyoto University, Japan and Department of Forest Product,

Bogor Agricultural University.

3. 2009 : International Studium Generale, “Breeding Without Breeding”,

Organized by Kyusu University, Japan and Department of Forest

Product, Bogor Agricultural University.

4. 2009 : International Seminar” Seminar on Biotechnological Approaches

to Increase Value-Added of Oil Palm by Products. Organized by

Department of Biology, Bogor Agricultural University and Seoul

National University, South Korea.

5. 2009 : First International Symposium of Indonesian Wood Research

Society. “Contribution of Scientific Profession Society on the

Development of Wood Science and Technology in Indonesia”.

Organized by Indonesian Wood Research Society. Bogor,

Indonesia, November 2-3th, 2009.

6. 2010 : Humanosphere Science School (The 152nd RISH International

Symposium), “In Search of Sustainable Humanosphere in Asia

and Africa”, JSPS Asia-Africa Science Platform Program-

Elucidation of Ground-based Atmosphere Observation Network

in Equatorial Asia, Organized by Research Institute for

Suistainable Humanosphere (RISH), Research and Development

Unit For Biomaterials-LIPI, Universitas Gadjah Mada, Center of

South East Asian Studies (CSEAS), Supported by Global-COE

Program, AA-JSPS and Kyoto University.

7. 2010 : Fasilitator pada Workshop Internasional Indeks Kebutuhan Air-

Aplikasinya untuk Pengelolaan DAS Jeneberang, Tallo dan

Maros, serta Pengelolaan Pelayanan Air dan Sanitasi di Kota

Makassar, Organized by Research Centre for Climate Change

Impacts in Eastern Indonesia and CSIRO-AusAID

Tulisan dan Publikasi Ilmiah:

1. Daud M. 2007. Upaya Peningkatan Pembangunan Kehutanan di Indonesia. Makalah Penelitian (Studi Pustaka). Disampaikan dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Hasanuddin 2007, Universitas Hasanuddin (Tidak Dipublikasikan)

2. Daud M. 2007. Ketahanan terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes sp.) dari Kayu yang Diawetkan dengan Silafluofen Menggunakan Karbon Dioksida sebagai Pelarut Pembawa. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin, Makassar (Tidak Dipublikasikan)

3. Daud M. 2008. Kajian Penerapan Kebijakan Penyusunan Skripsi Timbal Balik di UNHAS dalam Usaha Penyelamatan Hutan di Indonesia. Peringatan Hari Bumi “Sound of Tropical Forest on East Indonesia”, 22 April 2008, Earth Care Indonesia, Universitas Hasanuddin, Makassar.

4. Daud M, Coto Z, Wahyudi I. 2009. Peningkatan Sifat Fisis dan Mekanis Kayu Durian (Durio sp.) Melalui Pemadatan dan Kompregnasi dengan Metil Metakrilat (MMA). Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XII. Bandung, 23-25 Juli 2009.

5. Daud M, Wahyudi I, Coto Z. 2009. Pengembangan Tebal dan Sifat Anatomi Kayu Kompregnasi Setelah Perlakuan Perebusan Awal. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XII. Bandung, 23-25 Juli 2009.

6. Daud M, Anto DHY, Massijaya Y. 2009. Pengaruh Rasio Perekat Urea Formaldehida (UF) dan Isosianat terhadap Kadar Emisi Formaldehida Kayu Lapis Sengon (Paraserianthes falcataria). Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XII. Bandung, 23-25 Juli 2009.

7. Daud M dan Coto Z. 2009. Peningkatan Sifat Fisis dan Mekanis Kayu Durian (Durio sp.) dengan Penggorengan. Simposium Forum Teknologi Hasil Hutan. Bogor, 30-31 Oktober 2009.

8. Daud M. 2010. Produksi Bioetanol Dari Beberapa Jenis Kayu Tropis Melalui Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Secara Simultan. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor (Tidak Dipublikasikan).

9. Daud M, W Syafii dan K. Syamsu. 2010. Biokonversi Bahan Berlignoselulosa menjadi Bioetanol Menggunakan Aspergillus niger dan Saccharomyces cereviciae. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIII. Pengembangan Ilmu dan Teknologi Kayu untuk Mendukung Implementasi Program Perubahan Iklim. Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali, 10-11 Nopember 2010.

10. Daud M, W Syafii and K. Syamsu. Bioethanol Production from Several Tropical Wood Species using Simultaneous Saccharification and Fermentation Processes. The 2nd International Symposium of Indonesian Wood Research Society (IWoRS), Organized by Indonesian Wood Research Society (IWoRS). Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali, Indonesia November 10-11 2010.

Publikasi Buku:

1. 2010 : Tim Penulis Mahasiswa Pasca Sarjana IPB. Bahan Baku

Potensial untuk Bioenergi di Indonesia, IPB Press, Bogor (Dalam

Percetakan).

Riwayat Pekerjaan:

1. 2004-2010 : Asisten Dosen, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

2. 2007 : Tim Survey Lapangan Penelitian “Redesain Hutan

Tanaman Industri”. Kerjasama Penelitian Fakultas

Kehutanan Universitas Hasanuddin dengan PT Inhutani I Unit

III Makassar.

3. 2008 : Tim Penilai Bibit dan Penataan Areal Kerja di Kabupaten

Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan

4. 2009 : Asisten Peneliti Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas

Nasional Batch IIPeningkatan Rendemen dan Kualitas

Bio-Etanol dari Beberapa Jenis Kayu Tropis melalui

Perlakuan Pendahuluan dan Rekayasa Enzimatik. Dibiayai

oleh Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan Nasional.

5. 2010 :Tim Penilai dan Assesor PNPM Lingkungan Mandiri

Pedesaan Sulawesi Selatan.

6. 2010 :Tim Peneliti Bidang Kehutanan AMDAL Tambang Batubara

Kec. Bonehau, Kab. Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat

7. 2010 :Tim Peneliti Bidang Kehutanan kegiatan AMDAL Nikel

Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

8. 2011 :Tim Peneliti Bidang Kehutanan kegiatan AMDAL Nikel

Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara

9. 2011-Sekarang :Tim Peneliti Struktural Bangunan Kayu dan Keawetan Alami

Rumah Tradisional untuk Pengembangan Rumah Tradisional

Suku Bajo, Kecamatan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una,

Sulawesi Tengah.

10. 2011-Sekarang:Tim Peneliti Struktural Bangunan Kayu dan Keawetan Alami

Rumah Tradisional untuk Pengembangan Rumah Tradisional

(Suku Toraja, Bugis dan Makassar) Sulawesi Selatan.

11. 2011-Sekarang: Tim Peneliti Struktural Bangunan Kayu dan Keawetan Alami

Rumah Tradisional untuk Pengembangan Rumah Tradisional

Suku Mandar, Sulawesi Barat.

12. 2010-Sekarang: Staf Dosen Luar Biasa, Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin

13. 2011-Sekarang: Staf Dosen Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian dan

Kehutanan, Uiversitas Muhammaddiyah Makassar

14. 2011-Sekarang:Dosen Yayasan Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas

Pertanian dan Kehutanan, Universitas Sulawesi Barat

(Unsulbar)

15. 2011-Sekarang: Calon Auditor Sertifikasi dan Verifikasi Legalitas Kayu

(SVLK) Indonesia

Prestasi Akademik:

1. 1997 : Lulusan Terbaik SDN 40 Lewaja, Enrekang, Sulawesi Selatan.

2. 2000 : Finalis Lulusan Terbaik SLTPN 1 Enrekang, Sulawesi Selatan.

3. 2003 : Lulusan Terbaik, SMUN 1 Enrekang, Sulawesi Selatan.

4. 2007 : Mahasiswa Berprestasi Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin.

5. 2007 : Wisudawan Terbaik Tingkat Program Studi, Tingkat Fakultas dan

Tingkat Universitas, Universitas Hasanuddin, Makassar,

Sulawesi Selatan.

6. 2009 : Mahasiswa Berprestasi Sekolah Pascasarjana (Prestasi Akademik

Gemilang), Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat.

Pengalaman Organisasi:

1. 2003-2004 : Anggota Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrengpulu

(Kabupaten Enrekang), Sulawesi Selatan.

2. 2004-2005 : Pengurus Jamaah Mushollah Ulil Albab, Fakultas

Pertanian dan Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

3. 2004-2006 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisariat

Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

4. 2004-2006 : Pengurus Biro Khusus Belantara Kreatif, Fakultas

Pertanian dan Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

5. 2005 : Ketua Panitia Orientasi Pelatihan Dasar Kepemimpinan

(OPDKM), Sylva Indonesia (p.c) Universitas Hasanuddin

Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas

Hasanuddin.

6. 2005-2006 : Wakil Ketua Sylva Indonesia (p.c) Universitas

Hasanuddin, Fakultas Pertanian dan Kehutanan,

Universitas Hasanuddin.

7. 2005-2007 : Pengurus Keluarga Mahasiswa Kebumian Makassar

(KMKM).

8. 2007 : Koordinator Steering Committee “BONITA 2007”,

Penerimaan Mahasiswa Baru, Sylva Indonesia (p.c)

Universitas Hasanuddin Fakultas Kehutanan, Universitas

Hasanuddin.

9. 2007-2008 : Anggota Pioneer English Meeting Club (PEMC). Fort

Rotterdam, Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

10. 2007-2008 : Pengurus Al Markaz for Khudi Enlightening Studies

(MAKES), Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

11. 2008-2010 : Anggota Forum Wacana Sulawesi Selatan, Sekolah

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

12. 2009-Sekarang : Anggota MAPEKI (Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia).

13. 2009-Sekarang : Anggota Forum Teknologi Hasil Hutan Indonesia.

14. 2010-Sekarang : Anggota Lembaga Studi Ular Indonesia SIOUX

15. 2011-Sekarang : Anggota Istimewa Hasanuddin English Community

Tertanda

Muhammad Daud, S.Hut.M.Si