Senin, 19 Desember 2011

Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Perkebunan Sagu (Metroxylon sago Rottb.)


Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Perkebunan Sagu (Metroxylon sago Rottb.)
Sukma S Kusumah1) ,Ruslan2), M Daud3), Ika Wahyuni 1),Teguh Darmawan1), Yusup Amin1),  Muh. Y Massijaya4), Bambang Subiyanto5)
1)UPT BPP Biomaterial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong Science Centre
Jl. Raya Bogor KM 46, Cibinong 16911, Indonesia
2) Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, Makasar
3)Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanudin, Makasar
4) Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
5) Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta
Corresponding author: email sukma.surya@biomaterial.lipi.go.id (Sukma S Kusumah)
Abstrak
Perhatian akan limbah perkebunan sebagai alternatif bahan baku pembuatan papan komposit terus meningkat, salah satunya limbah perkebunan sagu. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan pelepah sagu sebagai bahan baku papan komposit dengan menentukan jenis perekat dan kadar perekat optimum dalam pembuatan papan komposit. Papan komposit berkerapatan sedang telah dibuat dari zephyr pelepah sagu untuk dianalisis pengaruh jenis perekat dan kadar perekat terhadap karakteristik papan komposit. Papan dibuat dengan menggunakan perekat poliuretan (PU) dan penol formaldehida (PF) dengan kadar perekat sebagai berikut: 10%, 12%, dan 14%.  Sifat fisis dan mekanis papan diuji menggunakan standar JIS A 5908 2003. Berdasarkan hasil penelitian, papan komposit dengan perekat PU pada kadar perekat 14% memiliki sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan papan komposit lainnya.  Oleh karena itu, papan komposit terbaik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel.
Kata Kunci : Sagu, zephyr, Poliuretan, Penol formaldehida, kadar perekat.