Selasa, 17 Januari 2012

EFEKTIFITAS PENGAWETAN BAMBU MENGGUNAKAN BORON DENGAN METODE MODIFYED BOUCHERI (MOBURI)


EFEKTIFITAS PENGAWETAN BAMBU MENGGUNAKAN BORON DENGAN METODE MODIFYED BOUCHERI (MOBURI)

Ruslan1, Muhammad Daud2, Musrizal Muin2, Anita Firmanti3
1          Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
2          Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
3          Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Pusat, Bandung


ABSTRAK

Metode MOBURI merupakan suatu proses pengawetan bambu menggunakan tekanan yang dikembangkan oleh  Balai Penelitian Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar  yang merupakan proses modifikasi metode Bouchery dengan melakukan inovasi pada nosel penghubung. Inovasi pada nosel penghubung ini terbukti meningkatnya kemudahan pemasangan bambu, penyesuaian dalam berbagai ukuran bambu (multiple size), kekuatan pengelemen yang baik yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya kebocoran bahan pengawetan selama proses pengawetan serta, efektifnya distribusi bahan pengawet dari pangkal ke ujung bambu. Meskipun demikian, pengujian efektifitas proses pengawetan bambu dengan menggunakanmetode MOBURI  ini belum perna dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengawetan bambu metode modifyed bouchery (mobury) dengan menggunakan bahan pengawet boron.  Empat jenis bambu komersial yaitu bambu parring (Gigantochloa atter), bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu awo (Bambussa vulgaris), dan bambu tallang (Schizostachyum brachycladum) yang berdiameter 12-14 cm dengan panjang 4 m dipersiapkan pada kondisi bambu dalam keadaan basah (kadar air lebih dari 30%). Pengawetan dilakukan dengan menggunakan boron komersial dengan variasi konsentrasi larutan pengawet boron 5; 7,5 dan 10% dari larutan komersialnya dengan metode MOBURI dengan tekanan 5 kg/cm2. Pengujian efektifitas proses pengawetan dilakukan dengan mengukur retensi dan distribusi bahan pengawet. Pengukuran retensi dan distribusi bahan pengawet dilakukan berdasarkan Standard of Methods for Examination of Water and Waste Water menggunakan metode Anatomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS). Pengukuran distribusi bahan pengawet dengan memplotkan retensi bahan pengawet pada bagian pangkal, tengah dan ujung sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan kemampuan bahan pengawet yang  berdistribusi dari pangkal ke ujung bambu sangat bervariasi berdasarkan jenis bambu. Waktu yang digunakan untuk mendistribusikan bahan pengawet dari pangkal ke ujung pada bambu sekitar 51 - 139 menit tergantung jenis bambu. Distribusi bahan pengawet pada keempat jenis bambu dari pangkal ke ujung sangat baik sehingga pengawetan menggunakan boron dengan metode modifyed boucheri (MOBURI) sangat efektif untuk mengawetkan bambu. Meskipun retensi boron yang dihasilkan belum melewati ambang batas (tresh hold) untuk melindungi bambu dari serangan organisme perusak bambu namun bukan disebabkan oleh proses pengawetan akan tetapi disebabkan oleh rendahnya konsentrasi boron murni yang ada dalam larutan bahan pengawet sangat rendah.