KETAHANAN
KAYU PINGSAN (Teysmannidendron sp.)
TERHADAP MARINE BORER
Muhammad
Daud1, Musrizal Muin1, Muhammad Yunus2, Ruslan2
1
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
2
Balai Pengembangan
Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
Kayu pingsan
(Teymannidendron sp.) adalah kayu yang diduga endemik di kepulauan Tojo
Una-Una, Sulawesi Tengah. Kayu ini banyak digunakan sebagai tiang bangunan
rumah tradisional suku Bajo yang bermukim di pesisir laut. Tiang dari kayu ini
oleh masyarakat suku Bajo dianggap dapat bertahan lama sampai beberapa tahun
jika digunakan sebagai tiang di dalam laut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ketahanan kayu pingsan (Teysmanniodendron sp.) terhadap marine
borer. Pengambilan dan pengujian sampel dilakukan di Desa Kabalutan Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-una, Propinsi
Sulawesi Tengah. Pengujian keawetan
alami kayu pingsan terhadap marine borer yang mengacu pada SNI 01-7207-2006 tentang uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu Contoh
uji yang digunakan adalah kayu pingsan (Teysmodendron sp.) yang merupakan kayu
yang secara lokal dimanfaatkan suku Bajo sebagai tiang rumah. Contoh uji
dipersiapkan dalam bentuk 2,5 cm (r) x 5
cm (t) x 30 cm (l). Bagian tengah dilubangi dengan diameter sebesar 1,5 cm
kemudian disusun sedemikian rupa kemudian dipasang di perairan pantai yang
bebas pencemaran, salinitas 30 ppm – 40 ppm, dan air pasang surut maksimal 1,5
– 2 meter. Setelah 6 (enam) bulan contoh uji diangkat, dibersihkan permukaannya
dan dijemur sampai kering. Sebagai pembanding dilakukan juga pengujian dengan
menggunakan kayu palapi. Tingkat serangan dinilai berdasarkan perbandingan luas
permukaan kayu yang rusak dengan total luas permukaann kayu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kayu pingsan memiliki tingkat serangan marine borer yang
sangat rendah yaitu sekitar 0.57% sehingga kayu tersebut dapat digolongkan kayu
kelas I (sangat tahan terhadap marine borer).
Kata Kunci: Marine Borer, Kayu
Pingsan, Teysmanniodendron sp, suku Bajo