EFEKTIFITAS
PENGAWETAN BAMBU MENGGUNAKAN BORON DENGAN METODE MODIFYED BOUCHERI (MOBURI)
Ruslan1,
Muhammad Daud2, Musrizal Muin2, Anita Firmanti3
1
Balai Pengembangan
Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
2
Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
3
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Pusat,
Bandung
ABSTRAK
Metode
MOBURI merupakan suatu proses pengawetan bambu menggunakan tekanan yang
dikembangkan oleh Balai Penelitian
Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar yang merupakan proses modifikasi metode
Bouchery dengan melakukan inovasi
pada nosel penghubung. Inovasi pada nosel penghubung ini
terbukti meningkatnya
kemudahan
pemasangan bambu, penyesuaian dalam berbagai ukuran bambu (multiple size),
kekuatan
pengelemen yang baik yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya kebocoran bahan pengawetan
selama proses pengawetan serta, efektifnya distribusi bahan pengawet dari
pangkal ke ujung bambu. Meskipun demikian, pengujian efektifitas proses
pengawetan bambu dengan menggunakanmetode MOBURI ini belum perna dilakukan. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengawetan bambu metode
modifyed bouchery (mobury) dengan menggunakan bahan pengawet boron. Empat jenis bambu komersial yaitu bambu parring (Gigantochloa atter), bambu betung
(Dendrocalamus asper), bambu awo (Bambussa vulgaris), dan bambu tallang
(Schizostachyum brachycladum) yang
berdiameter 12-14 cm dengan panjang 4 m dipersiapkan pada kondisi bambu dalam
keadaan basah (kadar air lebih dari 30%). Pengawetan dilakukan dengan menggunakan boron
komersial dengan variasi
konsentrasi
larutan pengawet boron 5; 7,5 dan 10% dari larutan komersialnya dengan metode
MOBURI dengan tekanan 5 kg/cm2. Pengujian efektifitas proses
pengawetan dilakukan dengan mengukur retensi dan distribusi bahan pengawet.
Pengukuran retensi dan distribusi bahan pengawet dilakukan berdasarkan Standard
of Methods for Examination of Water and Waste Water menggunakan metode Anatomic
Absorbtion Spectrophotometry (AAS). Pengukuran distribusi bahan pengawet dengan
memplotkan retensi bahan pengawet pada bagian pangkal, tengah dan ujung sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan kemampuan bahan pengawet yang
berdistribusi dari pangkal ke ujung bambu sangat bervariasi berdasarkan jenis bambu. Waktu
yang digunakan untuk mendistribusikan bahan pengawet dari pangkal ke ujung pada
bambu sekitar 51 - 139 menit tergantung jenis bambu. Distribusi bahan pengawet pada
keempat jenis bambu dari pangkal ke ujung sangat baik sehingga pengawetan
menggunakan boron dengan metode modifyed boucheri (MOBURI) sangat efektif untuk
mengawetkan bambu. Meskipun retensi boron yang dihasilkan belum melewati ambang
batas (tresh hold) untuk melindungi bambu dari serangan organisme perusak bambu
namun bukan disebabkan oleh proses pengawetan akan tetapi disebabkan oleh
rendahnya konsentrasi boron murni yang ada dalam larutan bahan pengawet sangat
rendah.