Pengembangan Papan Komposit
dari Limbah Perkebunan Sagu (Metroxylon
sago Rottb.)
Sukma S Kusumah1)
,Ruslan2), M Daud3), Ika
Wahyuni 1),Teguh Darmawan1), Yusup Amin1), Muh. Y
Massijaya4), Bambang Subiyanto5)
1)UPT BPP Biomaterial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong Science Centre
Jl.
Raya Bogor KM 46, Cibinong 16911, Indonesia
2)
Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, Makasar
3)Fakultas
Kehutanan, Universitas Hasanudin, Makasar
4) Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor (IPB), Bogor
5) Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Jakarta
Abstrak
Perhatian akan limbah perkebunan sebagai alternatif bahan
baku pembuatan papan komposit terus meningkat, salah satunya limbah perkebunan
sagu. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan pelepah sagu
sebagai bahan baku papan komposit dengan menentukan jenis perekat dan kadar
perekat optimum dalam pembuatan papan komposit. Papan komposit berkerapatan
sedang telah dibuat dari zephyr pelepah sagu untuk dianalisis pengaruh jenis
perekat dan kadar perekat terhadap karakteristik papan komposit. Papan dibuat
dengan menggunakan perekat poliuretan (PU) dan penol formaldehida (PF) dengan kadar
perekat sebagai berikut: 10%, 12%, dan 14%. Sifat fisis dan mekanis papan diuji menggunakan standar JIS A 5908 2003.
Berdasarkan hasil penelitian, papan komposit dengan perekat PU pada kadar
perekat 14% memiliki sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dibandingkan
dengan papan komposit lainnya. Oleh
karena itu, papan komposit terbaik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
bahan bangunan dan mebel.
Kata Kunci : Sagu, zephyr, Poliuretan, Penol formaldehida, kadar perekat.