SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU PINGSAN (Teysmanniodendron sp.) UNTUK TIANG RUMAH
TRADISIONAL SUKU BAJO
Muhammad Daud1, Muhammad
Junus2, Ruslan2,Sukma Surya Kusuma3
1
Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin
2
Balai Pengembangan
Teknologi Perumahan Tradisional Makassar
3
UPT Balai Litbang Biomaterial - LIPI
Rumah
suku Bajo di Sulawesi Tengah khususnya di desa Kabalutan yang berbentuk rumah
panggung sebagian besar menggunakan pondasi kayu. Kayu tiang pancang yang digunakan
pada rumah suku Bajo adalah kayu pingsan (Teysmanniodendron sp.). Berdasarkan observasi
lapangan kayu pingsan memiliki karakteristik keras dan kuat serta dapat berdiri
tegak untuk pemancangan dan mudah diperoleh di pulau sekitar pulau Tojo. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis kayu pingsan dalam
mendukung pengembangan rumah tradisional suku Bajo. Pengambilan sampel
dilakukan di Desa Kabalutan Kecamatan Walea
Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-una, Propinsi Sulawesi Tengah. Sampel kayu
pingsan dipotong menjadi ukuran 2 cm (l) x 2 cm (r) x 2 cm (t) untuk mengetahui
sifat fisisnya yang meliputi berat jenis, kerapatan, pengembangan dan
penyusutan pada ketiga bidang anistropiknya (longitudinal, radial dan
tangensial). Untuk pengujian sifat mekanis sampel dibuat dengan ukuran 25 cm
(l) x 2 cm (r) x 2 cm (t). pengujian sifat mekanis dilakukan berdasarkan
standar ASTM D 143 yang meliputi keteguhan patah (Modulus of Rupture (MOR) dan
keteguhan lentur (Modulus of Elastisitas (MOE). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kayu pingsan memiliki kerapatan kering udara dan kering tanur
berturut-turut 1,10, dan 1,07 g/cm3, berat kering udara dan kering
tanur berturut-turut 0,96 dan 1,07; penyusutan dari dari kering udara ke kering
tanur ke kering tanur pada arah longitudinal, radial dan tangensial
berturut-turut 0,16; 3,46 dan 5,02 %; pengembangan dari dari kering tanur ke
kadar air basah pada arah longitudinal, radial dan tangensial berturut-turut
0,27; 5,14 dan 8,03%. Keteguhan patah (Modulus of Rupture (MOR) yang diperoleh
sekitar 1157,85 kgf/cm2 sedangkan
keteguhan lentur (Modulus of Rupture (MOE) yang diperoleh sekitar 114390
kgf/cm2.
Kata
Kunci:sifat fisis, sifat mekanis, kayu pingsan, Teysmanniodendron sp., Desa Kabalutan